PRAKTIK PEMBUATAN KRIPIK SINGKONG PERTAMA
Sebagai tindak lanjut dari terbentuk kelompok, dimana telah disepakati untuk mengembangkan usaha kripik singkong, maka yang dilakukan kelompok adalah praktik membuat kripik singkong. Praktik dilakukan pada tanggal 27 September 2013 di balai Desa Sadan.
Pada praktik perdana ini, langkah-langkah (cara) yang dilakukan berdasarkan pengetahuan masing- masing tentang membuat kripik. Alat Yang digunakanpun masih manual.
Modal awal yang digunakan untuk praktik ini berasal dari gotong royong antar anggota. Ada yang membawa Singkongnya, ada yang membawa bumbunya, serta alat-alat perlengkapannya.
Singkong sebagai bahan dasar kripik pada praktik ini yang digunakan sebanyak 10 Kg. Pemotongannya (perajangan) dengan menggunakan pisau. ALhasil, potongan yang dihasilkan ketebalannya tidak sama, ada yang terlalu tebal, ada yang sedang, juga ada yang terlalu tipis sehingga hancur saat di Goreng.
Setelah dirajang, kemudian dicuci dan di rendam dengan air kapur selama 20 Menit. kemudian di cuci kembali dan di tiriskan. baru kemudian di goreng.
Sambil menanti proses penggorengan yang memakan waktu paling lama dalam pembuatan kripik singkong ini, kelompok meracik bumbu yang akan mereka buat. Bumbu Pedas Manis. Setelah proses penggorengan selesai, kemudian bumbu ditumis, hingga mengeluarkan aroma yang harum. Setelah itu api kompor dimatikan, dan kripik yang telah digoreng tadi dicampur dengan bumbu di atas wajan yang masih panas. Diaduk secara perlahan agar kripik tidak hancur.
Mateng Dah kripiknya... kripik yang sudah mateng kemudian dibagi-bagikan ke masing-masing kelompok.
Kemudian kripik yang telah jadi kami evaluasi, hasilnya:
1. Kripik ada yang renyah, ada yang keras. Ini dikarenakan pada proses pengirisan yang tidak sama ketebalannya.
2. Bumbu pada kripik tidak merata.
3. Kripik yang dihasilkan hancur, disebabkan karena pada proses pencampumran Bumbu.
Dari evaluasi yang dami dapatkan, hasil evaluasi kami itu kami bawa ke rapat evaluasi anggota.
Sebagai tindak lanjut dari terbentuk kelompok, dimana telah disepakati untuk mengembangkan usaha kripik singkong, maka yang dilakukan kelompok adalah praktik membuat kripik singkong. Praktik dilakukan pada tanggal 27 September 2013 di balai Desa Sadan.
Pada praktik perdana ini, langkah-langkah (cara) yang dilakukan berdasarkan pengetahuan masing- masing tentang membuat kripik. Alat Yang digunakanpun masih manual.
Modal awal yang digunakan untuk praktik ini berasal dari gotong royong antar anggota. Ada yang membawa Singkongnya, ada yang membawa bumbunya, serta alat-alat perlengkapannya.
Singkong sebagai bahan dasar kripik pada praktik ini yang digunakan sebanyak 10 Kg. Pemotongannya (perajangan) dengan menggunakan pisau. ALhasil, potongan yang dihasilkan ketebalannya tidak sama, ada yang terlalu tebal, ada yang sedang, juga ada yang terlalu tipis sehingga hancur saat di Goreng.
Hasil Irirsan, ketebalannya tidak sama |
Setelah dirajang, kemudian dicuci dan di rendam dengan air kapur selama 20 Menit. kemudian di cuci kembali dan di tiriskan. baru kemudian di goreng.
Sambil menanti proses penggorengan yang memakan waktu paling lama dalam pembuatan kripik singkong ini, kelompok meracik bumbu yang akan mereka buat. Bumbu Pedas Manis. Setelah proses penggorengan selesai, kemudian bumbu ditumis, hingga mengeluarkan aroma yang harum. Setelah itu api kompor dimatikan, dan kripik yang telah digoreng tadi dicampur dengan bumbu di atas wajan yang masih panas. Diaduk secara perlahan agar kripik tidak hancur.
Mateng Dah kripiknya... kripik yang sudah mateng kemudian dibagi-bagikan ke masing-masing kelompok.
Kemudian kripik yang telah jadi kami evaluasi, hasilnya:
1. Kripik ada yang renyah, ada yang keras. Ini dikarenakan pada proses pengirisan yang tidak sama ketebalannya.
2. Bumbu pada kripik tidak merata.
3. Kripik yang dihasilkan hancur, disebabkan karena pada proses pencampumran Bumbu.
Dari evaluasi yang dami dapatkan, hasil evaluasi kami itu kami bawa ke rapat evaluasi anggota.
0 komentar:
Posting Komentar