Kamis, 08 Mei 2014

KRONOLOGIS PEMBENTUKAN KUBE IBU MANDIRI SADAN

Kelompok Usaha Bersama “ Ibu Mandiri Sadan”  merupakan sebuah kelompok usaha bentukan  dan binaan  kami dari Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaaan (PSP3) yang ada di desa Sadan  yaitu, Qosim, S.Pd . Kelompok ini bermula pada hari Selasa, 24 September 2013,  seminggu setelah kita tinggal di desa Sadan,  kita mengadakan pertemuan dengan para ibu-ibu yang ada di dusun I desa Sadan. Ibu-ibu  yang  ikut dalam pertemuan itu, adalah mereka yang hanya mempunyai mata pencaharian tahunan dari hasil kopi, sementara, jika bukan musim panen, mereka menganggur, hanya menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT).

Rapat pembentukan kelompok dan rencana usaha di Rumah Kepala Desa Yudiansyah Manarus


Rapat pembentukan kelompok dan rencana usaha di Rumah Kepala Desa Yudiansyah Manarus


Qosim, S.Pd sedang memperkenalkan diri di hadapan Ibu-Ibu

Dalam pertemuan itu, awalnya kami perkenalkan nama kami selaku PSP3 dan juga maksud dan tujuan kami datang ke desa Sadan, desa mereka, dengan lama waktu dua tahun. Mereka sangat antusias dan welcome atas kehadiran kami. Kemudian alur dari pertemuan itu kami lanjutkan dengan memetakan potensi  alam yang ada, mereka kemudian menyebutkan tiga potensi dan cara mengelolanya:
1.    Kakau, atau coklat. Di desa Sadan ini hasil pertanian terbesar kedua adalah Kakau. Mereka menginginkan  untuk mengolahnya untuk menjadi bubuk coklat. Akan tetapi, cara dan alatnya mereka masih belum faham, sehingga opsi ini tidak mereka sepakati untuk di jadikan usaha.
2.    Kopi. Usaha yang paling simpel dan gampang dari usaha kopi adalah penyedian jasa mesin penghalus kopi menjadi bubuk.  Hal ini dirasa sangat berat dan sudah banyak ada di desa Sadan, serta penghasilannya yang sedikit tergantung dari musim kopi.
3.    Singkong. Dengan bahan mentah yang banyak tersedia oleh alam serta harganya yang masih murah, singkong bisa dikembangkan menjadi kripik singkong. Dimana usaha kripik singkong di Kecamatan Jarai ini masih langka.



Qosim, S.Pd sedang memimpin jalannya rapat


Dari ketiga potensi yang ada, mereka kemudian memilih untuk mengelola singkong menjadi Kripik. Dibentuklah struktur organisasi kelembagaan  yang anggotanya terdiri dari lima belas orang, dari ibu-ibu yang hadir. Kelompok usaha tersebut sepakat diberi nama sebagai  “KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) ‘IBU MANDIRI SADAN’”. 



Selanjutnya kelompok ini kemudian melakukan kegiatan produksi kripik singkong yang berkelanjutan, setiap minggu melakukan produksi. Selain untuk memperoleh laba, kegiatan produksi ini bertujuan untuk mencari cara yang ideal, termasuk rasa yang nikmat dan kemasan yang minimalis sehingga memperoleh laba yang besar. (qpl)

0 komentar:

Posting Komentar